Bertaraf Internasional, Kapasitas RS Haji Medan akan Bertambah 20 Kali Lipat

PEMERINTAH Provinsi Sumatra Utara berencana mengembangkan Rumah Sakit Haji Medan menjadi rumah sakit bertaraf internasional. Awalnya, proyek pengembangan direncanakan dimulai pada Maret 2021. Namun, karena terjadi lonjakan kasus covid-19, pemprov terpaksa menunda rencana itu. Rumah Sakit (RS) Haji Medan kemudian difungsikan sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan pasien covid-19, khusus untuk pasien ibu dan anak. Kini setelah lonjakan kasus mereda, rencana itu kembali dilanjutkan.

Untuk menggesanya, Gubernur Edy Rahmayadi mengaku sudah melobi dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat. Dia telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menyampaikan rencana tersebut. Pertemuan diadakan di rumah dinas Menkes, di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (8/11). Hasil dari pertemuan, Menkes berjanji akan membawa aspirasi Sumut ini ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). RS Haji Medan merupakan rumah sakit di bawah kewenangan Pemprov Sumut. Lokasinya berada di Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang. Rumah sakit ini akan dikembangkan berdampingan dengan kawasan Sport Centre Sumut.

Saat ini RS Haji Medan memiliki kapasitas total sekitar 235 kamar dengan tarif Rp100.000 sampai dengan Rp900.000 per malam. Menurut Gubernur, setelah dikembangkan menjadi bertaraf internasional, kapasitas rumah sakit ini bertambah lebih dari 20 kali lipat. "RS Haji Internasional direncanakan akan memiliki lima ribu kamar dengan fasilitas dan pelayanan yang lengkap," katanya. Itu juga berarti fasilitas dan pelayanan medis rumah sakit akan lebih banyak dari yang ada sekarang. Saat ini RS Haji Medan memiliki sudah dilengkapi dengan fasilitas aula, tempat parkir, masjid, kantin, ambulans dan koperasi. Unit pelayanan medis yang sudah dimiliki antara lain IGD,  rawat jalan, rawat inap, instalasi rawat intensif serta instalasi rehabilitasi medik dan fisioterapi. Rumah sakit ini juga melayani proses hemodialisa, neurodiagnostik dan medical check up. Sementara instalasi penunjang medis yang sudah dimiliki meliputi instalasi laboratorium, farmasi, gizi, radiologi dan CSSD. Kemudian instalasi binatu/laundri, sanitasi, pemeliharaan sarana medis dan pemulasaran jenazah. (N-2).

Komentar

Link Terkait